TRAGEDI PAITON – NASKAH
Kecelakaan terparah dalam sejarah
transportasi bus di Indonesia terjadi tahun 2003. Kecelakaan itu terjadi di
Paiton, Situbondo, Jawa Timur. Bus pariwisata AO Transport AB-2660-CA terbakar
dan memanggang 54 orang di dalamnya. Orang mengenal ini sebagai tragedi paiton.
- Rincian korban adalah 51 siswa, 2 guru, dan
1 pemandu. Mereka adalah rombongan dari Sekolah Menengah Kejuruan I Yayasan
Pendidikan Generasi Muda (Yapemda) Yogyakarta
---------------------------------------------------------------------------------------
Usai melakukan study tour di
Bali, ratusan siswa kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pembina
Generasi Muda (Yapemda) balik kanan menuju kota asalnya, Sleman, Yogyakarta.
Suasana riang gembira menyelimuti acara tersebut. Mereka menumpang tiga busa AO
Transport yang melaju beriringian tak lama usai azan Isya berkumandang, Rabu
malam, 8 Oktober 2003 lalu.
Dalam perjalanan, kecelakaan
tragis menimpa salah satu rombongan bus yang mengangkut 54 siswa. Bus tersebut
terbakar hebat hingga menghanguskan hampir semua penumpangnya.
Tragedi itu bermula saat bus
melewati sebuah tanjakan di tikungan Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, kawasan
Banyu Blugur, Situbondo, Jawa Timur. Sebuah truk kontainer tiba-tiba memotong
jalur dan langsung menabrak bagian depan bus. Sejurus kemudian, truk tronton
juga menghantam bagian belakang bus nahas tersebut. Bus itu pun terjepit oleh
kedua truk.
Tak berselang lama usai ditabrak,
api tiba-tiba berkobar di bagian depan bus. Kobaran itu dipicu oleh tangki
bahan bakar truk bernomor polisi L 8493 F yang pecah dan terperciki api
sekering listrik bus. Kobaran api kian membesar, para siswa pun panik berlarian
ke arah belakang sambil berteriak meminta tolong.
Namun nahas, pintu belakang tak
bisa terbuka lantaran tertabrak truk tronton dari arah belakang. Selain itu,
tak ada alat pemecah kaca yang tersedia di dalam bus. Walhasil, para siswa itu
tewas mengenaskan, mereka terpanggang di dalam bus tak jauh dari Pintu PLTU
Paiton.
Sejak saat itu, kejadian tersebut
dinamakan Tragedi Paiton.
Saat itu, Kapolda Jatim Irjen
Heru Susanto sempat memastikan jumlah korban meninggal. "Jumlah korban
yang meninggal sudah pasti 54 orang, terdiri dari 51 siswa dan siswi, dua guru
dan satu pemandu wisata. Korban luka hanya satu, Budi yang merupakan kernet
bus," kata Heru.
Budi Santoso yang merupakan
kernet bus selamat lantaran bisa memecah kaca pintu depan. Budi selamat dengan
luka bakar di sekujur tubuhnya. Sementara sang sopir, Arwan juga selamat
setelah melompat dari bus.
Begitu pula sopir truk trailer,
Kozin dan kernetnya, Imam Syafii. Keduanya pun dijadikan tersangka peristiwa
memilukan tersebut. Mereka terancam Pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.
Kepada polisi, Kozin mengaku
tertidur saat kejadian. Sedangkan truk dikemudikan Imam. Karena itu, Kozin
mengaku tak tahu menahu asal kejadian itu.
Imam awalnya mengamini keterangan
Kozin. Bahkan, dia mengaku baru pertama kali mengemudikan truk di jalan. Namun belakangan
Imam membantah keterangannya sendiri.
Polisi juga menetapkan Arwan,
sang sopir bus nahas itu sebagai tersangka karena dinilai tidak maksimal
menolong penumpang.
Selain faktor kesalahan manusia,
daerah Banyu Blugur memang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan. Jalan di
kawasan ini berbelok-belok dan naik turun. Sedangkan penerangan lampu di
kawasan ini minim. Sementara kiri kanannya berupa bukit dan tanaman liar.
Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo
untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es. Jenazah juga hanya
ditempatkan di lorong, karena ruang mayat tidak terlalu besar.
Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius. Ada bagian
tubuhnya yang hilang dan beberapa sulit dikenali.
Iringan-iringan 54 Ambulans ke Sleman
Iring-iringan
ambulans yang membawa 54 jenazah dari Rumah Sakit Umum Daerah Situbondo Jawa
Timur ke Yogyakarta, tiba di Sekolah Menengah Kejuruan Yapemda 1 Brebah Sleman
Yogyakarta pukul 04.50 WIB.
Setiap mobil jenazah, ditempeli
nomor dan foto ukuran 10 R milik para korban, termasuk 14 korban yang belum
diidentifikasi.
Setelah acara serah terima secara
simbolik, warga melakukan salat jenazah. Usai itu, keluarga korban berhamburan
menuju mobil ambulans.
Setelah itu, semua jenazah
dikirim ke rumah ahli waris masing-masing. Jenazah itu kembali disalatkan serta
doa sebelum dimakamkan. Dari 54 korban, semua jenazah diambil oleh keluarganya
masing-masing dan tidak ada dimakamkan secara massal.
Casino Queen - Mapyro
BalasHapusFind the best Casino Queen in St. Charles. Save money on 영주 출장마사지 your next stay. Search, compare 속초 출장안마 and 파주 출장마사지 book a room. Book today for 서울특별 출장안마 the best 밀양 출장안마 deals.